Siapa bilang beli rumah cuma buat yang sudah ‘mapan banget’? Kalau kamu ada di usia 20-an sampai awal 30-an, masih kerja remote sambil ngopi, rajin nabung di e-wallet, dan mungkin belum hafal bedanya plafon dan plafond. Percayalah, kamu tetap bisa punya rumah pertamamu.

Kuncinya? Punya rencana keuangan yang realistis dan fleksibel. Yuk, kita bahas sama-sama.

Sebelum hitung cicilan, coba jawab ini dulu:

  • Mau rumah tapak atau apartemen?
  • Di tengah kota atau pinggiran?
  • Untuk ditinggali sendiri, bareng pasangan, atau disewakan?

Kenapa penting? Karena rumah itu komitmen jangka panjang. Supaya tidak menyesal di tengah jalan, pastikan kamu tahu gaya hidup seperti apa yang ingin kamu jalani.

Sekarang cek dulu kondisi keuanganmu:

  • Tabungan sudah ada berapa?
  • Pemasukan rutin dan tambahan setiap bulan?
  • Masih ada utang jalan atau cicilan lain?

Tips sederhana tapi penting:

  • Sisihkan 20–30% penghasilan bulanan untuk tabungan rumah.
  • Targetkan nabung DP dulu, sekitar 10–15% dari harga rumah.
  • Misal harga rumah Rp 500 juta → DP ideal: Rp 50–75 juta. Memang mungkin? Sangat mungkin, asal mulai dari sekarang.
  • Bikin rekening khusus buat tabungan rumah. Pisah dari uang jajan, ya!

Beberapa tools yang bisa bantu kamu nabung lebih konsisten:

  • Auto-debit ke rekening khusus rumah
  • Reksadana Pasar Uang (aman, likuid, dan tidak tergoda untuk ditarik terus)
  • Aplikasi budgeting seperti Jenius, Dompetmu, atau Spendee

Ingat: menabung itu bukan soal sisa uang, tapi soal prioritas.

Kenalan sama KPR (Kredit Pemilikan Rumah)

KPR bisa jadi jalan yang masuk akal buat kamu yang belum bisa bayar lunas. Tapi sebelum ambil, pastikan kamu paham:

  • Bank mana yang punya bunga tetap paling rendah?
  • Ada program subsidi atau DP ringan?
  • Bisa pakai fasilitas kantor? (beberapa perusahaan kerja sama dengan bank)

Simulasi sederhana

  • Cicilan 15 tahun → lebih ringan tiap bulan, tapi total bunga lebih besar
  • Cicilan 10 tahun → bulanan lebih tinggi, tapi lebih cepat lunas

Karena selain punya rumah, kamu pasti juga masih ingin:

  • Healing sesekali
  • Nabung nikah
  • Coba-coba investasi
  • Tetap bisa hangout atau makan enak

Makanya, perencanaan keuangan harus tetap seimbang. Jangan sampai impian punya rumah bikin hidup terasa sempit.

Jangan lupa siapkan juga biaya lain-lainnya:

  • Biaya notaris & administrasi
  • Biaya pindahan & pengisian rumah
  • Biaya perawatan rutin
  • Budget ‘darurat rumah’ sekitar Rp 10–20 juta untuk jaga-jaga di awal pindahan

Beli rumah itu bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling siap. Jangan minder kalau teman kamu posting kunci rumah duluan. Setiap orang punya waktunya masing-masing.

Mulai dulu dari:

  • Tahu pemasukanmu
  • Tetapkan target DP
  • Rutin menabung
  • Konsisten

Karena rumah impian itu bukan buat yang paling kaya, tapi buat yang sadar dan siap menjalaninya.